pendahuluan (Orang Beriman Menanggapi Karya Keselamatan Allah)
bab 1
kurang bab 2-3, tolong dilengkapi
bab 4
bab 5 - bab 9
Dokumen Gereja
- Spoiler:
- ORANG BERIMAN MENANGGAPI KARYA KESELAMATAN ALLAH
RENCANA ALLAH UNTUK MANUSIAAllah yang sempurna dan mahabaik berencana membagikan semua kebaikannya dengan menciptakann manusia agar manusia itu ikut ambil bagian dalam kebahagiaanNya.Santo Agustinus mengatakan : “Betapa besar dan sungguh agunglah Engkau ya Allah. Engkau telah menciptakan kami untuk diriMu, dan betapa tidak tenanglah hati kami sampai kami beristirahat di dalam Engkau.
Allah itu maha pengasih. Ia berkehendak menyelamatkan semua orang. Sebagai orang Katholik kita dipanggil untuk menjadi anggota gereja lewat sakramen babtis yang kita terima. Namun kehendak Allah untuk menyelamatkan semua orang tidak hanya menjangkau Gereja Katholik tetapi juga semua orang yang menganut agama dan kepercayaan manapun.Konsili Vatikan II adalah Konsili Gereja Katholik yang memperkenalkan diri dan tugasnya terhadap umat Allah maupun terhadap dunia atau dirinya, dalam menghadapi zaman ini. Secara umum bisa kita katakan Konsili Vatikan II adalah rapat akbar para pemimpin Gereja Katholik sedunia, yang dipimpin oleh Paus untuk melihat kembali ajaran-ajaran gereja dalam konteks zamannya.Konsili Vatikan II dimulai pada tanggal 11 Oktober 1962 dan ditutup pada tanggal 7 dan 8 Desember 1965 yang menghasilkan 16 dokumen gereja. Dokumen resmi tersebut terdiri dari :- 4 konstitusi
- 9 dekrit
- 3 deklarasi
(Lihat pada tambahan Nama Nama Dokumen Konsili Vatikan II)
Sebelum Konsili Vatikan II (tahun 1965), Gereja katolik pernah memiliki anggapan bahwa hanya didalam Gereja Katolik sajalah ada keselamatan ("EXTRA ECLESIA NULLA SALUS EST" = "diluar gereja tidak ada keselamatan"). Dalam pandangan ini nampak memang pandangan gereja katolik "picik/sempit", namun kemudian setelah Konsili Vatikan II pendangan tersebut dirubah, dan GEREJA KATOLIK MENGAKUI BAHWA DILUAR GEREJAPUN ADA KESELAMATAN. Hal ini menunjukkan bahwa Gerejapun mengakui, menghormati kebenaran, kebaikan yang ada di luar gereja.
bab 1
- Spoiler:
- PELAJARAN 1 :
Allah Berkehendak Menyelamatkan Semua Orang
MATIUS 5 : 43-48
"Keselamatan berarti Keadaan Baik yang merupakan segala kerinduan manusia yang hanya dapat dan akan dipenuhi oleh Tuhan"
Keselamatan Allah tidak membeda-bedakan; Keselamatan dari Allah ibarat "matahari" dan "hujan". Seperti Allah menerbitkan matahari dan menurunkan hujan bagi semua orang, bagi orang baik maupun jahat, demikian pula keselamatan yang datang dari Allah diperuntukkan bagi semua orang (bdk. Matius 5 : 45). Perikope lengkapnya Injil Matius 5 : 43-48.
Yesus adalah puncak karya keselamatan. Keselamatan dari Allah berlangsung sepanjang segala zaman. Dalam perjanjian lama, konsep keselamatan bagi bangsa Israel diungkapkan dalam bentuk panjang umur, keturunan, dan kemenangan atas musuh.
Namun bangsa Israel senantiasa jatuh ke dalam dosa yang mengancam keadaan selamat mereka. Maka para nabi terus menyerukan agar umat Israel bertobat dan kembali kepada Alah, melalui mulut para Nabi (Juru bicara Allah/ utusan Allah), Allah berjanji akan mengutus sebuah "Hamba Yahwe" atau putera manusia yang akan menjadi pengantara keselamatan, sementara bangsa israel pun sedang menantikan janji Allah tersebut. Umat Israel menantikan Almasih atau yang diurapi Tuhan (Almasih artinya "Yang diurapi Tuhan").
Orang kristiani sebagia tanda & sarana keselamatan, seperti Yesus merupakan tanda keselamatan dari Allah, maka kita pun yang menjadi pengikutNya dapat dan harus bisa menjadi "tanda" dan "sarana" bagi keselamatan orang lain.
Dalam Konsili Vatikan II, para uskup menulis :
Keselamatan kekal juga diterima oleh mereka yang belum mengetahui Injil Kristus ( yang bukan karena kesalahan mereka), tetapi merka dengan sungguh-sungguh mencari Allah & tergerak oleh rahmat Allah, serta berusaha keras agar perbuatan yang mereka lakukan sesuai dengan kehendak Allah, yang mereka ketahui melalui suasana hati mereka.
kurang bab 2-3, tolong dilengkapi
bab 4
- Spoiler:
- PELAJARAN 4 :
Beriman Kristiani
Dasar Biblis :
• Injil Matius 7 : 21-23
• Lumen Gentium art.14
Orang Kristiani sejati adalah orang yang hidup dan tindakannya diwarnai dan dimotivasi oleh iman Kristianinya, bukan sekedar oleh alasan keagamaan yang cenderung lahiriah.
Seorang yang beriman adalah seorang religius, yaitu orang yang selalu menyandarkan hidupnya pada Kristus dan menyadari bahwa seluruh peristiwa hidupnya merupakan karya Kristus yang menyelamatkan.
Aspek-aspek hidup beriman Kristiani meliputi :
a. Pengalaman Religius
b. Penyerahan Iman
c. Pengetahuan Iman
Umat Kristiani yang dihimpun dalam Gereja Katolik memiliki sejumlah ciri penghayatan hidup beriman yang dipelihara :
a. Melalui Sakramen Babtis, ia dilahirkan kembali dalam Tuhan dan dilantik menjadi putera-puteriNya.
b. Ia mengakui imannya akan Kristus.
c. Disamping itu, sebagai satu persekutuan ia diharapkan bersatu dalam kasih, doa, pelayanan, dan kesaksian (bdk Lumen Gentium art. 14)
bab 5 - bab 9
- Spoiler:
- PELAJARAN 5 :
Perjuangan Mengembangkan Iman
Dasar Biblis (dasar Kitab Sucinya) :
1. 1 Kor 9: 24-27
Iman yang kuat akan membuat kita tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Iman yang berkembang memampukan kita untuk menanggapi kenyataan hidup dengan penuh makna.
2. Filipi 1: 27-31
Hanya hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus … (Flp 1:27)
3. Injil Lukas 17:6
“Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada
pohon ara ini : Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut dan ia akan taat kepada mu”.
4. 2 Tim 1: 14
“Peliharalah harta yang indah yang telah dipercayakanNya kepada kita oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita ”.
Isi dari perikope-perikope di atas :
Orang bisa dikatakan imannya berkembang bila tutur katanya serta tindakannya semakin berkenan bagi banyak orang dan tentu saja bagi Tuhan sendiri.
Pengetahuan iman tidak selalu ada hubungannya dengan hidup beriman. Ada orang yang memiliki pengetahuan yang luas dan dalam tentang Tuhan dan sering berdoa dan sebagainya, tetapi perilaku dan tutur katanya tidak sesuai / tidak menunjukkan kebaikan. Orang semacam ini pengetahuan imannya banyak tetapi imannya tidak berkembang.
Beberapa hal sehubungan dengan iman akan Yesus Kristus :
1. Arti nama Yesus :
Diberikan oleh malaikat pada waktu pewartaan kepada Maria, nama Yesus berarti : “Allah menyelamatkan”. Nama itu mengungkapkan identitas dan misiNya “karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka” (bdk Mat 1: 21). Petrus mengatakan : “Di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (bdk Kis 4: 12)
2. Mengapa Yesus disebut “Kristus” ?
“Kristus” dalam bahasa Yunani, “Messiah” dalam bahasa Ibrani berarti “Yang Diurapi”. Yesus adalah Kristus, karena Dia disucikan oleh Allah dan diurapi oleh Roh Kudus untuk misi penebusanNya. Dia adalah Mesias yang dinanti-nantikan oleh Israel, diutus ke dalam dunia oleh Bapa. Yesus menerima gelar Mesias, tetapi Dia menjelaskan makna istilah itu “turun dari surga,” (bdk Yoh 8 : 13) disalibkan dan kemudian bangkit. Dia hamba yang menderita yang “memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (bdk Mat 20 : 28) Dari nama Kristus, muncul sebutan kita sebagai orang Kristen.
3. Dalam arti apa Yesus adalah “Putera Tunggal Allah” ?
Yesus adalah Putra Allah dalam cara yang unik dan sempurna. Pada saat pembabtisan dan transfigurasiNya suara Bapa menyebut Yesus sebagai “PutraNya yang terkasih”. Dalam memperkenalkan DiriNya sebagai sang Putra yang “menyamai BapaNya.” (bdk Mat 11:27), Yesus menegaskan relasiNya yang tunggal dan abadi dengan Allah BapaNya. Dia adalah Anak Tunggal Allah (bdk 1 Yoh 1 : 9). Pribadi kedua dari Tritunggal Dia adalah figure sentral pewartaan Iman. Para Rasul melihat “kemuliaanNya sebagai Anak Tunggal Bapa.” (bdk Yoh 1:14)
PELAJARAN 6 :
Iman dan Kebersamaan dalam Jemaat
Dasar Biblis (Dasar Kitab Sucinya): Kisah Para Rasul 2: 41-47
Iman itu bersifat personal dan sosial :
Iman itu pertama-tama merupakan hubungan pribadi antara manusia dan Allah. Iman itu bersifat sosial, karena iman itu diungkapkan dan diwujudkan dalam kebersamaan dengan jemaat. Jadi pentinglah kita memiliki iman personal sekaligus iman sosial. Dengan mengembangkan aspek sosial, iman kita akan semakin terlibat pada rencana Allah untuk menyelamatkan manusia dan membuat kita semakin sosial.
PELAJARAN 7 :
Aku Warga Masyarakat
Dasar Biblis (Dasar Kitab Sucinya):
• Injil Matius 17 : 24-27
• Injil Matius 22 : 15-22
Isi kedua perikope tersebut :
1. Yesus mengharapkan setiap orang menghargai pemerintah, tetapi tidak melemahkan atau menomorduakan hormat kepada Allah. “Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan berikanlah kepada Allah yang menjadi hak Allah” (Mat 22 : 21)
2. Yesus juga mengajak orang taat membayar pajak (Mat 17 : 27)
3. Semasa hidupnya, Yesus juga tidak pernah menghasut rakyat untuk bergerak melawan pemerintah.
4. Yesus juga cukup tegas melakukan kritik terhadap pemimpin bangsa-Nya yang tindakannya tidak benar.
PELAJARAN 8 :
Para Pemimpin Masyarakat
Seorang pemimpin adalah orang yang pertama, baik dalam hal pemikiran maupun tindakan. Ia juga berada di tengah-tengah untuk menggerakkan atau memotivasi anak buahnya dan manakala anak buahnya bergerak ia juga mampu berada di belakang untuk mendukung dan memberi kekuatan.
Kitab Keluaran 3 : 7-10 menceritakan Musa sebagai pemimpin yang harus hadir di depan bangsanya untuk menampilkan kehadiran Allah yang menyelamatkan.
Pemimpin sebagai simbol kehadiran Allah tampak juga dalam kisah-kisah raja Daud. Allah hadir dalam diri Daud sehingga hampir semua peperangan yang dipimpinnya untuk mengusir musuh bangsanya dimenangkannya. Dalam masa pemerintahan Daud, rakyat mengalami kesejahteraan besar dan sampai sekarangpun masa pemerintahannya selalu dilihat sebagai penyertaan yang paling ideal.
Pemimpin yang baik :
1. Orang yang rela berkorban demi kepentingan banyak orang.
2. Pemimpin yang baik mengenal dan juga dikenal oleh anak buahnya, sehingga bisa mengetahui kebutuhan anak buahnya.
3. Pemimpin yang baik selalu berusaha untuk berkenan kepada Allah dalam tindakan-tindakannya. Dia selalu berusaha melakukan yang menjadi kehendak Allah dan bukan keinginannya sendiri. Karena ia merasa dikenaloleh Allah, maka dia berani dan tidak ragu-ragu dalam tindakannya, karena yang dilakukannya sesuai dengan kehendak Allah. Ia yakin akan perlindungan dan dukungan Allah dalam usahanya memenuhi harapan dan kebutuhan anak buah atau rakyatnya.
Menurut Yesus pemimpin yang terkemuka adalah pemimpin yang menjadi abdi banyak orang dan melaksanakan hal-hal yang dibutuhkan atau diharapkan banyak orang. Jadi ukuran baik atau tidaknya seorang pemimpin adalah besarnya jasa dan manfaatnya bagi banyak orang atau sejauh pelayanannya dapat dinikmati banyak orang.
PELAJARAN 9
Kebebasan yang Bertanggungjawab
Ajaran gereja
• Martabat hati nurani
• Keluhuran kebebasan
• 1 Petrus 2 : 16-17
Kebebasan Kristiani bukanlah kebebasan tanpa aturan atau kebebasan yang bertentangan dengan sikap tanggung jawab. Bertindak semau-maunya, apalagi merugikan orang lain atas nama kebebasan, sama dengan menipu diri sendiri.
Kebebasan yang bertanggung jawab adalah kebebasan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, sesuai dengan minat bakat masing-masing, bukannya kebebasan yang mengakibatkan orang lain mendarita atau terganggu. Kebebasan yang bertanggung jawab dihayati berdasarkan hati nurani yang benar.
Aturan menjamin kebebasan setiap pribadi.
Dokumen Gereja
- Spoiler:
- Nama Nama Dokumen Konsili Vatikan II
(Diurutkan Sesuai Abjad)Dalam sidang paripurna babak IX masa persidangan IV Paus Paulus VI menyatakan dengan resmi, bahwa konsili Vatikan II ( 1962-1965) telah berakhir. Konsili Vatikan II ini menghasilkan dokumen-dokumen Gereja sebagai berikut :1. Ad Gentes ( Kepada Bangsa-Bangsa )
Dekrit tentang karya misioner Gereja.
2. Apostolicam Actuositatem ( Kegiatan Kerasulan )
Dekrit tentang kerasulan awam.
3. Christus Dominus ( Kristus Tuhan )
Dekrit tentang tugas kegembalaan para Uskup di dalam Gereja.
4. Dei Verbum ( Wahyu Ilahi )
Konstitusi Dogmatik tentang Wahyu Ilahi.
5. Dignitatis Humanae ( Martabat Pribadi )
Deklarasi tentang kebebasan beragama.
6. Gaudium Et Spes ( Kegembiraan dan Harapan )
Konstitusi pastoral tentang Gereja di dunia dewasa ini.
7. Gravissimum Educationis ( Makna Pendidikan )
Deklarasi tentang pendidikan Kristen.
8. Inter Mirifica ( Antara Penemuan )
Dekrit tentang alat-alat komunikasi sosial.
9. Lumen Gentium ( Terang Bangsa-Bangsa )
Konstitusi Dogmatik tentang Gereja.
10. Nostra Aetate ( Dewasa Kita )
Deklarasi tentang sikap gereja terhadap agama-agama non-Kristen.
11. Optatam Totius ( Pendidikan Imam )
Dekrit tentang pendidikan Imam.
12. Orientalium Ecclesiarum ( Gereja Katolik Timur )
Dekrit tentang gereja-gereja Katolik Timur.
13. Perfectae Caritatis ( Pembaruan Hidup Kebiaraan )
Dekrit tentang pembaruan hidup yang serasi hidup kebiaraan.
14. Presbyterorum Ordinis ( Keluhuran Martabat )
Dekrit tentang pelayanan dan kehidupan para Imam.
15. Sacrosanctum Concilium ( Konsili Suci )
Konstitusi tentang Liturgi Kudus.
16. Unitatis Redintegratio ( Pemulihan Kesatuan )
Dekrit tentang Ekumene.